Putaran kehidupan ini amatlah melelahkan.. yah.. amat melelahkan..
Bergerak tak henti bagai roda yang terus berputar..
Manusia seakan berkejaran dengan semunya kenikmatan duniawi
Bergerak tak henti, tak tahu kemana arah dan tujuan melangkah..
Ketika semua mimpi dan cita-cita hanya beralas logika..
Keindahan fana semakin menyilaukan mata..
Terkadang… mata kita nanar menatap, karena tersaput debu dunia..
Ada kalanya, jiwa kita letih, mengikuti arus yang seakan memaksa kita ikut berlari
Kadang kita ikut terseok, tertatih dan terjatuh, bahkan harus merangkak agar tak tertinggal jauh..
Hidup ini begitu melelahkan, sangat melelahkan..
Namun saudaraku, kita tetap saja berbeda dengan mereka..
Ada sebuah komitmen yang melekat dalam jiwa kita..
Yah, komitmen akan perjuangan ini..
Tak peduli, sejauh mana mereka melangkah untuk dunianya..
Bagi kita, itu bukanlah hal yang utama.
Ada dakwah, yang selalu menanti sentuhan lembut tangan-tangan kita..
Yang selalu mengikat kaki kita, jika kita mencoba melangkah jauh darinya..
Ada hal yang jauh lebih mulia yang harus kita perjuangkan, dari sekedar dunia yang tak benilai ..
Saudaraku, aku paham dengan sangat, kau dan aku kadang merasakan kejenuhan yang tak terkira..
Karena jalan ini, memanglah bagitu panjang dan berliku..
Kadang.. kita menangis, dan ingin berteriak karena lelahnya..
Kadang.. kita harus merelakan hati kita hancur, karena di jalan ini akan banyak duri yang siap mengoyak tubuh kita
Kadang.. perasaan kita remuk, karena rasa kecewa..
Saudaraku, bersabarlah.. bersabarlah..
Jika hanya dunia yang kita tuju, alangkah hina tujuan kita..
Jika hanya kesenangan semu yang kita harapkan, alangkah rendah cita-cita kita..
Jika hanya nikmat kehidupan yang ingin kita raih, sungguh betapa tak berarti hidup kita..
Namun jauh dari itu semua,
ada yang lebih indah, di atas segala keindahan, yang ingin kita raih..
Ada hal yang jauh lebih mulia, yang selalu menjadi harapan kita..
Ada cita-cita yang paling tinggi, yang ingin kita gapai..
RidhoNya.. JannahNya
Apa lagi yang labih menggiurkan dari itu?
Lihatlah.. betapa tak berarti sakit dan perihnya jalan dakwah ini..
Sungguh.. janji Allah padamu, begitu indah tak terperih..
Tak ada artinya remuk dan hancurnya hati kita,
di bandingkan kekalnya kenikmatan hakiki nan sejati
Saudaraku, ku tahu, betapa lelah dan penatmu menempu jalan ini..
Kadang.. perjuangan ini menuntut banyak hal dari kita,
hingga kita lupa, akan kebutuhan ruh kita sendiri..
Kadang.. jasad kita begitu letih, dan bahkan hati kita sendiripun menjadi kering..
Kadang.. tanpa sadar, tangan kita terasa begitu lelah,
Terus menopang kibaran panji dakwah ini..
Tapi jangan sedikitpun terbersit di dalam hatimu untuk berhenti..
Hanya karena, ini jalan sepi penuh onak dan duri..
Hanya karena, jalan ini berliku berhias lelah dan letih..
kalaupun kelak kita harus berhenti..
Maka berhentilah dengan senyum kemenangan..
Ketika semua yang pernah mengenal kita, akan mengenang kita dengan keindahan..
Ketika semua yang kelak mengingat kita, akan mengingat kita dengan semangat juang yang berkobar..
Ketika mereka dengan cukup mengenang kita, itu telah mampu membangkitkan semangat juang mereka..
Hingga kelak, walau jasad kita tak ada lagi di bumi ini..
Namun semangat juang kita, tetap melekat di hati mereka..
Jadikan dirimu di kenang dengan indah, dirindukan dengan cinta..
Kita akan tetap di sini
Di jalan dakwah tanpa keluh, hingga bersama kita berpijak di pelataran Jannah..
Berhentilah, ketika kau harus berhenti..
Yaitu, ketika deburan semangat dakwah di hati kita, berhenti seiring detakan terakhir jantung kita..
**************************
by Aztriana 'cenceng' Targab 151114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar